Sabtu, 17 Mei 2014

MENINGKATKAN MINAT BACA ANAK


Tusya usia 9 bulan suka melihat-lihat buku bacaan (Foto: SP)
Tusya 9 bulan suka melihat-lihat buku bacaan (Foto: SP)

Sita Blog - Sabtu, 17 Mei 2014 19:11 wib - Salah satu cara orang tua untuk meningkatkan minat baca anak terhadap buku adalah dengan belajar membiasakan diri untuk merawat dan menyayangi buku.  Kumpulkan, rawatlah dan susun secara teratur dan rapi buku-buku putra-putri anda sehingga mereka bisa dengan mudah menemukannya kembali saat mereka membutuhkannya. Hal semacam ini akan membiasakan mereka belajar dan terbiasa merawat dan menyukai buku-buku sebagai benda berharga yang harus disimpan dan dijaga keberadaannya dengan hati-hati. Pada awalnya, bisa saja koleksi buku putra-putri anda itu disimpan dalam lemari buku di masing-masing kamarnya.  Akan tetapi setelah banyak, sebaiknya anda membuat perpustakaan keluarga  untuk mengumpulkan dan menyimpan buku-buku dari semua anggota keluarga dan sebagai tempat anda bersantai dengan keluarga, bercengkerama, membaca, mendongeng bersama putra-putri anda.  Koleksikanlah perpustakaan keluarga anda itu dengan berbagai macam jenis dan topik buku.  Sehingga dengan demikian,  mereka mendapat kesempatan untuk membaca buku dengan bermacam pilihan sesuai dengan pilihan mereka. Jika anda, suatu ketika membeli buku-buku baru yang cocok dengan putra-putri anda, sedangkan putra-putri anda belum mau membacanya, simpan saja buku-buku tersebut di perpustakaan keluarga anda. Dengan demikian anda sudah menyediakan koleksi dan referensi baru bagi putra-putri anda yang mungkin akan dibacanya saat mereka merasa membutuhkan buku-buku tersebut.

Apabila anda dan putra-putri anda terbiasa dengan membaca buku-buku referensi bacaan yang beragam, putra-putri anda akan termotivasi dan mencontoh apa yang sudah dilakukan oleh orang tuanya.  Merekapun akan mengikuti jejak anda untuk menyukai dan membaca buku-buku yang beragam tidak terikat oleh satu jenis buku bacaan saja.  Oleh karena itu sebaiknya anda selaku orang tua, jangan sekali-kali membatasi jenis buku-buku bacaan bagi putra-putri anda baik yang masih anak-anak maupun yang sudah beranjak remaja. Tetapi jika putra-putri anda hanya membaca satu jenis buku saja, itupun sudah baik daripada tidak membacanya sama sekali.

Selain itu andapun harus lebih selektif terhadap buku-buku bacaan untuk putra-putri anda. Mana buku-buku yang baik, bermutu dan berkualitas serta mana yang tidak. Jika ini anda lakukan maka putra-putri anda akan terbiasa dan memiliki pengetahuan serta kemampuan untuk menilai mana buku yang baik dan tidak.  Dan anda tak perlu risih jika pada kenyataannya putra-putri anda ternyata lebih baik daripada anda.  Andapun selaku orang tua dari putra-putri anda sebaiknya mengikuti dan membaca pula buku-buku yang telah dibaca oleh putra-putri anda karena jika hal tersebut dilakukan, ini berarti anda akan selalu dapat mengikuti perkembangan jiwa putra-putri anda yang sekaligus juga mengakrabkan anda dengan putra-putri anda.[SR]

Referensi:
DR. Murti Bunanta, SS;MA.
Buku, Mendongeng dan Minat Membaca. Pustaka Tangga, Jakarta 2004

Sita Rosita:
Sabtu, 17 Mei 2014 19:11 wib
Pangarakan, Bogor

Minggu, 11 Mei 2014

Perlengkapan Bayi Pengaruhi Perkembangan Fisik dan Emosi



Kamis, 8 Mei 2014 | 15:06 WIB 

DOK MY BABY Pijat bayi dengan menggunakan produk baby spa punya banyak manfaat untuk perkembangan bayi.
 KOMPAS.com - Bayi butuh sejumlah perlengkapan untuk memenuhi berbagai kebutuhannya. Mulai memenuhi kebutuhan perawatan kulit dan tubuh, perlengkapan untuk menghangatkan badan hingga penyangga tubuh untuk menunjang aktivitas sehari-hari seperti gendongan. Beragam perlengkapan bayi ini ternyata juga mendukung proses tumbuh kembang bayi fisik dan mentalnya.

Gendongan dan bedongan
Dua perlengkapan bayi ini termasuk kebutuhan utama yang selalu masuk dalam daftar belanja ibu sebelum melahirkan. Namun jangan menyepelekan dua perlengkapan bayi ini karena produk yang tepat guna berperan besar dalam pertumbuhan dan perkembangan bayi.

Untuk memilih gendongan, berat dan postur anak perlu diperhatikan supaya tidak menganggu pertumbuhannya. Gendongan juga bisa mendukung perkembangan emosi anak karena saat ibu menggendong dengan cara tepat terjadi proses bonding. Karenanya ukuran dan desain tepat untuk mendukung bonding perlu mendapat perhatian.

Demikian juga dengan bedongan. Ukuran dan model yang tepat akan menghindari gangguan postur bayi. Bedongan bukan hanya berfungsi menghangatkan namun juga bisa menjaga postur bayi secara tepat sehingga tak mengganggu pertumbuhan fisiknya.

Berbagai pertimbangan inilah yang diperhatikan produk perlengkapan bayi berbasis di Hong Kong Bloom & Grow Asia.

“Produk-produk yang dikeluarkan oleh Bloom & Grow merupakan produk yang tidak hanya unik dan inovatif, tetapi juga memiliki fungsi lain untuk mendidik dan mendukung tumbuh kembang anak baik secara fisik maupun emosional,” tutur Jessica Siah, Head of Sales dari Bloom & Grow Singapura dalam siaran persnya.

Bloom & Grow merilis produk terbarunya antara lain Four Position 360 Ergobaby Carrier yang memungkinkan empat posisi gendong ibu yaitu kedalam, keluar, menyamping dan dari belakang. Masing-masing memiliki setelan pundak, pinggang, tempat gendong dan senderan leher yang dapat disesuaikan dengan berat serta postur ibu dan anak.

Gendongan lainnya adalah Ergobaby Wrap yang didesain khusus untuk menggendong anak baru lahir di dada orang tua. Ergobaby Wrap terbuat dari bahan yang 4D stretch yang fleksibel dan mampu menciptakan kehangatan bagi tubuh bayi, dengan kelebihannya yaitu: menggunakan bahan elastis (perfect fit), dapat mempertahankan posisi bayi dan tidak melorot (long lasting support), dan dapat bergerak mengikuti posisi ibu dan bayi (exceptional comfort).

Sementara untuk bedong, ada Ergobaby Swaddler yakni bedong modern yang sekaligus bisa digunakan untuk sebagai selimut bayi untuk tidur. Ergobaby Swaddler didesain dengan memberikan kantong untuk tangan dan kaki bayi sehingga bisa berada pada posisi sempurnanya. Selain itu, bedong ini juga berfungsi menghangatkan dengan suhu tepat sehingga bayi bisa tertidur dengan pulas. Bedong ini tersedia untuk bayi usia tiga bulan hingga enam bulan.

Produk bayi lainnya yang tak kalah penting terkait perawatan kulit dan tubuh. Jangan salah, produk perawatan tubuh bayi juga punya peran dalam mendukung proses tumbuh kembang.

Baby spa
Beberapa merek merilis produk baby spa yang fokus pada perawatan dan pijat bayi. Tujuannya merangsang otot motorik dan memperbaiki kekebalan tubuh terhadap penyakit sehingga membuat bayi lebih sehat. Dengan memberikan pijatan yang benar pada tubuh bayi akan membuat bayi menjadi lebih rileks, riang dan tidak suka menangis, selain itu untuk mencegah gejala kembung, membantu melancarkan sistem pencernaan serta dapat membuat tidur bayi menjadi lebih nyenyak.

My Baby Spa menyediakan rangkaian produk perawatan kulit ini untuk mendukung kesehatan dan kecerdasan bayi. My Baby Spa terdiri dari My Baby Massage (Pijat Bayi), My Baby Bath (Memandikan Bayi) dan My Baby Grooming (Perawatan bayi).

Phillips Gunawan, Presiden Direktur PT. Barclay Products mengatakan rangkaian perawatan dan pijat bayi dari My Baby ini sekaligus juga menjadi bentuk edukasi kepada kaum ibu mengenai cara merawat bayi yang tepat. Menurutnya, perawatan tepat tak hanya berdampak pada kesehatan bayi namun juga menciptakan ikatan emosional yang lebih erat antara Ibu dan bayi.

“Manfaat lainnya adalah merangsang gerakan motorik bayi, meningkatkan konsentrasi serta dapat meningkatkan kecerdasan," katanya.
Editor :
Wardah Fajri

Sabtu, 10 Mei 2014

Asah Otak Kanan dengan Dongeng

jpnn.com Sabtu, 26 April 2014, 23:16:00
 
Anak-anak suka dongeng dan membaca buku-buku dongeng
Mendongeng untuk anak
LEBIH dari 100 santri penghafal Alquran berkumpul di Rumah Tahfidz Tasikmalaya, Perum Bumi Lestari, Jumat (25/4). Santri yang didominasi anak-anak itu tampak fokus memperhatikan alur cerita dari pendekar dongeng, Kang Didin. Dengan intonasi dan penyampaian cerita yang hidup, anak-anak terbawa suasana.
Tidak jarang di antara mereka tampak masuk ke dalam cerita seolah-olah sedang menjadi tokoh utama, kemudian sesekali tertawa saat Kang Didin melemparkan guyonannya.

Usai mendongeng, pria asal Bogor yang menjadi bintang tamu dalam kegiatan tersebut mengungkapkan dongeng bisa menjadi sarana dalam membentuk karakter dan mengasah otak kanan anak. "Saat menyimak dongeng, anak menggunakan otak kanannya sehingga mereka ikut berimajinasi," katanya.

Siapa pun mungkin pernah mendengar cerita si Kura-Kura dan si Monyet saat masih duduk di bangku SD. Tapi, kata Kang Didin, banyak yang lupa tentang pelajaran PPKN saat kelas II SD. Itu karena apa yang anak dapatkan dari dongeng biasanya lebih lama diingat daripada pelajaran yang dominan diserap menggunakan otak kiri. Imajinasi sangat penting bagi perkembangan daya pikir anak. Imajinasi akan membantu anak untuk berpikir kreatif dalam menghadapi dan merencanakan penyelesaian masalah yang dihadapinya. Selain itu, imajinasi akan membuat anak terampil berkomunikasi dengan orang lain. "Saat mendengarkan dongeng, pikiran anak pasti akan terangsang untuk menggambarkan situasi seperti yang dia dengar. Kosa kata yang didengar juga memperkaya perbendaharaan kata," ucapnya. Kosa kata tersebut yang nantinya akan membantu anak-anak untuk mudah mengekspresikan perasaan atau apa pun yang dipikirkan. Hasilnya, keterampilan komunikasi semakin terasah. 

Dongeng juga memiliki efek yang besar dalam menanamkan etika dan nilai-nilai kehidupan melalui karakter yang ada pada cerita. Anak-anak bisa belajar tentang kejujuran, tolong menolong dan rasa peduli. Saat mendongeng, pesan-pesan moral dan pelajaran hidup yang kita beri penyampaiannya lebih mudah dicerna," katanya.
 
Sebagai pendongeng yang memiliki jam terbang tinggi, Kang Didin memberi pesan untuk mendongeng cerita-cerita bermuatan positif. Seperti yang diceritakannya kepada anak-anak yang tergabung dalam komunitas penghafal Alquran.

"Dalam dongeng, tokoh utama diberi pilihan. Kalau ingin punya uang satu miliar, dia harus meninggalkan shalat. Tokoh utama memilih menolak uang satu miliar karena dia anak soleh yang ingin selalu shalat, mematuhi perintah Tuhannya," ujar Kang Didin. (lsk)