Minggu, 29
Desember 2013 03:01 WIB
Pendongeng
Wa Kepoh
|
TRIBUNNEWS.COM - Pendongeng cerita berbahasa
Sunda legendaris, Akhmad Sutisna yang lebih dikenal dengan nama udaranya, Wa
Kepoh, kini sudah tiada. Wa Kepoh yang terkenal karena mendongengkan cerita
pendekar berbudi baik dari tatar Sunda "Si Rawing" karya Yayat R,
melalui stasiun radio di Bandung sekitar tahun 80 dan 90-an itu meninggal sekitar
pukul 10.30 WIB, pada usianya menjelang 63 tahun, Sabtu (28/12/2013).
Rumah tinggalnya yang berlokasi di Kompleks Permata Indah
Arcamanik Blok D No 9, Kota Bandung pun mendadak didatangi tetangga, saudara,
dan teman-teman dekat almarhum. Juru dongeng kahot, kelahiran Bandung 15 Januari 1951 itu
meninggalkan tujuh orang anak setelah menderita stroke sejak dua tahun lalu,
dan diperparah dengan penyakit diabetes. Setelah pihak keluarga melakukan
pemulasaran di rumah duka, jenazah akan dikebumikan Minggu (29/12/2013) pagi di
pemakaman umum Cikutra Bandung.
"Bapak memang sudah berpesan, ingin dimakamkan di
Cikutra agar dekat dengan keluarga," tutur Asep Syarief Hidayat, anak
keempat almarhum, di rumah duka, kemarin. Akibat stroke yang dideritanya selama dua tahun itu lanjut
Asep, menjadikan fungsi tubuh ayahnya terganggu sebelah. Upaya pengobatan ke
rumah sakit sudah dilakukan keluarganya berulang kali, tetapi tidak menunjukkan
hasil yang maksimal.
"Menjelang saat-saat akan meninggal sebetulnya
kondisinya lagi stabil. Berbeda dengan kondisi beberapa bulan lalu yang pernah
mengalami anfal," katanya.
Bagi keluarga, diakui Asep, Wa Kepoh merupakan sosok ayah
panutan. Selain tak kenal lelah dalam bekerja, juga konsisten dengan dunia
profesinya yang ternyata banyak memberi manfaat bagi orang lain. Sosoknya yang
banyak dinilai orang sebagai pekerja keras itu terlihat, meski dalam kondisi
sakit, Wa Kepoh tetap ingin menuturkan cerita-cerita dongengnya. (TRIBUN
JABAR/ddh)