MINGGU, 11 NOV. 2012 –
SITA BLOG: Berdasarkan penelitian Prof.Benyamin Bloom (JimTrealease,1982) bahwa
50% kematangan intelegensia seorang anak tercapai pada usia 4 tahun. Pada periode
ini anak lebih suka meniru suara-suara yang didengar dan yang dilihat di
sekitarnya terutama di rumah seperti suara radio, televisi bahkan sikap dan
prilaku orang-orang di sekelilingnya terutama orang tuanya. Bagi seorang anak
orang tuanya (ayah dan ibu) adalah model idolanya yang paling utama. Oleh karena
itu dalam rangka meningkatkan minat baca anak, pada periode ini orang tua sebaiknya
meluangkan waktu dan membiasakan diri untuk membaca buku-buku yang bermanfaat. Hal
ini dilakukan dalam rangka membentuk prilaku dan meningkatkan minat anak agar
gemar, suka dan terbiasa membaca buku seperti apa yang diperlihatkan orang
tuanya. Semakin cepat orang tua mendekatkan, mengakrabkan dan membiasakan
anak-anaknya untuk gemar membaca buku akan semakin baik. Jelasnya, dalam
kehidupan keluarga, minat dan kecintaan membaca seorang anak harus ditanamkan dan
dibiasakan sejak dini. Dan, orang tua, ayah dan ibu yang paling utama terlebih
dahulu harus dapat memberi contoh teladan kepada anak-anaknya dalam hal
kegemaran membaca buku. Persoalannya adalah bagaimana caranya orang tua menunjukkan
jalan kepada anak-anaknya agar dekat, terbiasa
dan gemar membaca buku?
Berikut adalah beberapa
saran agar anak dekat dan terbiasa dengan buku-buku bacaan yang penulis kutip hanya
beberapa saja dari tulisan DR. Murti Bunanta. SS;MA dalam bukunya “Buku,Mendongeng dan Minat Membaca”
hal.85-88:
1. Biasakan anak-anak bergaul dan
dikelilingi buku di rumah sebelum mereka bersekolah (masa prasekolah).Jangan menunggu
mereka sampai bersekolah dan dapat membaca sendiri. Ini artinya, kita akan
kehilangan waktu paling tidak 7 tahun untuk mendekatkan sastra pada anak.
2. Kita dapat memperkenalkan sastra pada
anak-anak sebelum mereka dapat membaca dengan cara membacakan buku yang baik
dan sesuai untuk anak prasekolah.
3. Bacakanlah buku cerita agar anak suka dan lebih cepat dapat membaca kerena anak terbiasa
melihat huruf dan kata-kata dari cerita yang dibacakan. Dengan demikian anak
dapat merangkaikan huruf dan bunyi yang didengar.
4. Ibu dan bapak haruslah mau meluangkan
waktu untuk bercerita atau membacakan buku pada anak secara teratur setiap
hari, meskipun hanya sebentar. Ini lebih baik daripada dalam waktu yang lama,
tetapi hanya sekali-kali saja.
5. Jika membeli buku berisi cerita rakyat,
pilih yang bahasanya tidak rumit, ceritanya digambarkan dengan cepat dan banyak
humornya serta sesuai dengan usia anak.
Jadi menciptakan suasana lingkungan keluarga dengan
aktivitas kegemarannya dalam membaca adalah dengan cara banyak melibatkan
partisipasi aktif anak yang berkait dengan buku. Hal ini dilakukan untuk
membangkitkan dan meningkatkan minat baca anak serta kecintaannya pada buku secara
dini. Dan, peran orang tua dalam memperkenalkan buku-buku yang bermutu pada
anak sedini mungkin merupakan hal yang sangat mendasar. [Sita S.Priyadi16740]
Referensi:
DR. Murti Bunanta. SS; MA. “Buku,
Mendongeng dan Minat Membaca”. Jakarta 1982, Pustangga Tangga.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar