Harian ANALISA - Wanita & Keluarga - Jumat, 09 Nov 2012 00:04 WIB: Para pakar
pendidikan internasional dan pembuat kebijakan berkumpul di Jakarta untuk
membahas tentang pentingnya pendidikan bagi anak usia dini di kawasan Asia
Pasifik. Pertemuan atau konferensi ini
dihadiri oleh sekitar 250 pakar Pendidikan dan Pengembangan Anak Usia Dini
(PPAUD) dan berlangsung 5-7 November yang diselenggarakan Bank Dunia, Jaringan
Regional Asia Pasifik untuk Anak Usia Dini (ARNEC), Koalisi Nasional untuk
Pengasuhan dan Pengembangan Anak Usia Dini Indonesia.
Selain itu juga bekerjasama dengan Pemerintah Kerajaan Belanda, serta Negara Uni Eropa, demikian siaran pers Bank Dunia yang diterima di Jakarta, Rabu.
Para pakar pendidikan berpendapat, pendidikan bagi anak usia dini sangat penting agar anak usia prasekolah serta sekolah dasar dapat memiliki landasan yang kokoh untuk belajar seumur hidup tentunya didukung dengan peran dan dukungan dari keluarga, masyarakat, dan sekolah.
Menurut Kepala Perwakilan Bank Dunia untuk Indonesia, Stefan Koeberle, anak-anak yang mendapat pendidikan usia dini memperlihatkan perkembangan fisik, sosio-emosional, dan kognitif yang jauh lebih besar daripada anak-anak yang tidak mendapat pendidikan usia dini tersebut.
Sejak 2007, pemerintah Indonesia telah meningkatkan layanan pendidikan bagi anak usia dini berupa Pendidikan dan Pengembangan Anak Usia Dini (PPAUD) bagi masyarakat yang berpenghasilan rendah melalui dukungan dari Pemerintah Kerajaan Belanda dan Bank Dunia guna memperkuat kemampuan para murid ketika mulai sekolah.
Bahkan di desa-desa, anak-anak menunjukkan kemampuan berbahasa dan perkembangan kognitif yang lebih baik serta dalam angka pendaftaran sekolah terus meningkat.
"Riset menunjukkan bahwa investasi pendidikan pada anak usia dini menghasilkan manfaat yang lebih baik dibandingkan dengan investasi pada tingkat usia lainnya. Pembuat kebijakan dan para ahli harus bekerja sama untuk memperkuat agenda pendidikan anak usia dini guna meraih hasil yang lebih baik," kata Ahli Pendidikan Utama, Bank Dunia untuk Indonesia, Mae Chu Chang.
Agenda utama dalam pertemuan atau konferensi ini adalah pembahasan regional tentang peranan Pendidikan dan Pengembangan Anak Usia Dini (PPAUD) dalam agenda pasca Pembangunan Millenium (MDGs) yang akan berakhir pada tahun 2015 sebagai salah satu komitmen yang paling berpengaruh terhadap peningkatan partisipasi anak dalam pendidikan juga penurunan angka kematian pada anak.
"Hasil-hasil konferensi ini akan membuka jalan bagi Forum Kebijakan Menteri Tingkat Tinggi yang akan diselenggarakan pada Juni 2013 di Seoul, Korea. Kita memiliki kesempatan untuk mencapai kemajuan dalam agenda ini," kata Koordinator ARNEC, Junko Miyahara. (Ant)
Selain itu juga bekerjasama dengan Pemerintah Kerajaan Belanda, serta Negara Uni Eropa, demikian siaran pers Bank Dunia yang diterima di Jakarta, Rabu.
Para pakar pendidikan berpendapat, pendidikan bagi anak usia dini sangat penting agar anak usia prasekolah serta sekolah dasar dapat memiliki landasan yang kokoh untuk belajar seumur hidup tentunya didukung dengan peran dan dukungan dari keluarga, masyarakat, dan sekolah.
Menurut Kepala Perwakilan Bank Dunia untuk Indonesia, Stefan Koeberle, anak-anak yang mendapat pendidikan usia dini memperlihatkan perkembangan fisik, sosio-emosional, dan kognitif yang jauh lebih besar daripada anak-anak yang tidak mendapat pendidikan usia dini tersebut.
Sejak 2007, pemerintah Indonesia telah meningkatkan layanan pendidikan bagi anak usia dini berupa Pendidikan dan Pengembangan Anak Usia Dini (PPAUD) bagi masyarakat yang berpenghasilan rendah melalui dukungan dari Pemerintah Kerajaan Belanda dan Bank Dunia guna memperkuat kemampuan para murid ketika mulai sekolah.
Bahkan di desa-desa, anak-anak menunjukkan kemampuan berbahasa dan perkembangan kognitif yang lebih baik serta dalam angka pendaftaran sekolah terus meningkat.
"Riset menunjukkan bahwa investasi pendidikan pada anak usia dini menghasilkan manfaat yang lebih baik dibandingkan dengan investasi pada tingkat usia lainnya. Pembuat kebijakan dan para ahli harus bekerja sama untuk memperkuat agenda pendidikan anak usia dini guna meraih hasil yang lebih baik," kata Ahli Pendidikan Utama, Bank Dunia untuk Indonesia, Mae Chu Chang.
Agenda utama dalam pertemuan atau konferensi ini adalah pembahasan regional tentang peranan Pendidikan dan Pengembangan Anak Usia Dini (PPAUD) dalam agenda pasca Pembangunan Millenium (MDGs) yang akan berakhir pada tahun 2015 sebagai salah satu komitmen yang paling berpengaruh terhadap peningkatan partisipasi anak dalam pendidikan juga penurunan angka kematian pada anak.
"Hasil-hasil konferensi ini akan membuka jalan bagi Forum Kebijakan Menteri Tingkat Tinggi yang akan diselenggarakan pada Juni 2013 di Seoul, Korea. Kita memiliki kesempatan untuk mencapai kemajuan dalam agenda ini," kata Koordinator ARNEC, Junko Miyahara. (Ant)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar