Sabtu, 10 Mei 2014

Asah Otak Kanan dengan Dongeng

jpnn.com Sabtu, 26 April 2014, 23:16:00
 
Anak-anak suka dongeng dan membaca buku-buku dongeng
Mendongeng untuk anak
LEBIH dari 100 santri penghafal Alquran berkumpul di Rumah Tahfidz Tasikmalaya, Perum Bumi Lestari, Jumat (25/4). Santri yang didominasi anak-anak itu tampak fokus memperhatikan alur cerita dari pendekar dongeng, Kang Didin. Dengan intonasi dan penyampaian cerita yang hidup, anak-anak terbawa suasana.
Tidak jarang di antara mereka tampak masuk ke dalam cerita seolah-olah sedang menjadi tokoh utama, kemudian sesekali tertawa saat Kang Didin melemparkan guyonannya.

Usai mendongeng, pria asal Bogor yang menjadi bintang tamu dalam kegiatan tersebut mengungkapkan dongeng bisa menjadi sarana dalam membentuk karakter dan mengasah otak kanan anak. "Saat menyimak dongeng, anak menggunakan otak kanannya sehingga mereka ikut berimajinasi," katanya.

Siapa pun mungkin pernah mendengar cerita si Kura-Kura dan si Monyet saat masih duduk di bangku SD. Tapi, kata Kang Didin, banyak yang lupa tentang pelajaran PPKN saat kelas II SD. Itu karena apa yang anak dapatkan dari dongeng biasanya lebih lama diingat daripada pelajaran yang dominan diserap menggunakan otak kiri. Imajinasi sangat penting bagi perkembangan daya pikir anak. Imajinasi akan membantu anak untuk berpikir kreatif dalam menghadapi dan merencanakan penyelesaian masalah yang dihadapinya. Selain itu, imajinasi akan membuat anak terampil berkomunikasi dengan orang lain. "Saat mendengarkan dongeng, pikiran anak pasti akan terangsang untuk menggambarkan situasi seperti yang dia dengar. Kosa kata yang didengar juga memperkaya perbendaharaan kata," ucapnya. Kosa kata tersebut yang nantinya akan membantu anak-anak untuk mudah mengekspresikan perasaan atau apa pun yang dipikirkan. Hasilnya, keterampilan komunikasi semakin terasah. 

Dongeng juga memiliki efek yang besar dalam menanamkan etika dan nilai-nilai kehidupan melalui karakter yang ada pada cerita. Anak-anak bisa belajar tentang kejujuran, tolong menolong dan rasa peduli. Saat mendongeng, pesan-pesan moral dan pelajaran hidup yang kita beri penyampaiannya lebih mudah dicerna," katanya.
 
Sebagai pendongeng yang memiliki jam terbang tinggi, Kang Didin memberi pesan untuk mendongeng cerita-cerita bermuatan positif. Seperti yang diceritakannya kepada anak-anak yang tergabung dalam komunitas penghafal Alquran.

"Dalam dongeng, tokoh utama diberi pilihan. Kalau ingin punya uang satu miliar, dia harus meninggalkan shalat. Tokoh utama memilih menolak uang satu miliar karena dia anak soleh yang ingin selalu shalat, mematuhi perintah Tuhannya," ujar Kang Didin. (lsk)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar