Tusya Suka Mendengarkan Dongeng |
"Dongeng berfungsi untuk mengembangkan kepribadian
dan imajinasi anak, dan juga berfungsi untuk mengakrabkan hubungan antara anak dengan orang tua"
Perlukah dongeng diberikan kepada anak-anak?
Sesungguhnya pada masa perkembangan kepribadian anak,
dongeng perlu bahkan mutlak diperlukan. Karena daya imajinasi pada masa-masa
atau priode ini sangat berperan, sebab antara realita dan khayalan belum bisa
dipisahkan dalam kehidupan anak. Dongeng yang didengarkan seperti "Gadis
Cilik dan Korek Api", "Putri Salju" dari HC Handersen, "Kancil
Yang Cerdik" dan lain-lain, semuanya itu merupakan bagian dari
dunia anak-anak yang tak bisa dipisahkan dari kehidupan mereka. Oleh karena itu
logis saja apabila sejak dahulu anak-anak sangat menggandrungi dongeng, dan
orang tua seyogyanya senang untuk menceritakan dongeng kepada anak-anaknya.
Melalui dongeng inilah anak secara tidak langsung dapat
mempelajari, memahami dan menghayati segala bentuk nilai-nilai, norma-norma dan
kaidah-kaidah kehidupan seperti: keberanian, kecerdikan, kejujuraakan,
kebahagiaan, kelicikan, kebodohan dan sebagainya. Dengan dongeng secara
positif bisa mengembangkan kepribadiannya. Anak bisa menghargai kecerdikan si kancil dalam cerita si
kancil yang cerdik di mana anak merasakan betapa kerbau yang telah menolong
buaya yang tertindih pohon merasa tertipu dan tak berdaya, karena kemudian
buaya hendak memangsanya. Di sini si anak dapat merasakan dan menghargai
kecerdikan si kancil yang mampu menolong kerbau dari terkaman sang buaya karena
kecerdikannya.
Dongeng itu tidak perlu logis. Yang penting bagi orang tua
yang ingin mendongengkan anak-anaknya perlu memilih dongeng yang mengandung
nilai-nilai pendidikan yaitu cerita dongeng yang dapat mengembangkan
kepribadian anak dengan sebaik-baiknya, sesuai dengan tingkat perkembangan anak
dan tuntutan masyarakat dan lingkungan di mana anak berada.
Jelaslah, dongeng selain mampu mengembangkan kepribadian
dan imajinasi anak, juga berfungsi untuk mengakrabkan hubungan antara anak
dengan orang tua. Hal ini terbukti dengan seringnya kakek, nenek, ayah, ibu
kita dahulu menceritakan dongeng-dongeng yang mengandung nilai-nilai kesetiaan,
kejujuran, kesabaran, dan keberanian yang memukau anak-anak dan cucu-cucunya,
sehingga anak merasakan adanya hubungan batin yang mendalam, akrab dengan kedua
orang tua maupun kakek dan neneknya.[Sita SP]
Dongeng selain mampu mengembangkan kepribadian dan imajinasi anak, juga berfungsi untuk mengakrabkan hubungan antara anak dengan orang tua.
BalasHapus